Archives

gravatar

Tugas 2 Bahasa Indonesia

Ucapan dan Ejaan

Ucapan

Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.
Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh
oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat
berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah
dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi
ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan
daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal
seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

Ejaan

Ejaan ialah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi,cara memisahkan atau menggabungkan kata dan cara menggunakan tanda baca. Dalam system ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonem-fonem dalam bahasa itu dilambangkan. Lambang fonem itu dinamakan “ huruf ”. Susunan sejumlah huruf dalam suatu bahasa disebut “ abjad ”.


Fungsi tanda baca dan contohnya

1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.


2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
“Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.

3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru :
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :

Jangan letakan benda itu di depan saya !

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
 Contoh :
Hari makin sore; kami belum selesai juga.
Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola.

5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Contoh :
Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
Project By: Alland Project
Penulis: Indra Lesmana
Editor: Wicak
“Jangan datang terlambat.”  
 Budi: “Siap, Pak.”

6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
Menyambung unsur-unsur kata ulang
Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
di- packing

7. Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut
Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
Contoh :
“PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.

8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
Siapa Presiden Indonesia saat ini?

9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :
Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).

10. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :
Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.

11. Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :
“Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.

13. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh :
Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.

Sumber : http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-tanda-baca-dan-fungsi-tanda.html#sthash.1Ye5lqOF.dpuf



Pengertian Kata

Pengertian Kata

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.

Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:

a. Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
b. Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis.
c. Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
d. Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
e. Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda.
f. Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
g. Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya.


Adapun kata dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:  
1.    Kata Baku
a.  Kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
b.  Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertuliss dengan pengukapan gagasan secara cepat.

2.    Kata Tidak Baku
a.    Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan.
b.    Dalam bahasa sehari-hari, bahasa tutur.
NO    KATA BAKU    KATA TIDAK BAKU
1.        Aktif                                   Aktip
2.        Ambulans                          Ambulan
3.        Analisa                               Analisis
4.        Anggota                             Anggauta
5.        Antre                                  Antri
6.        Apotek                               Apotik
7.        Atlet                                   Atlit
8.        Berpikir                             Berfikir
9.        Frekuensi                           Frekwensi
10.      Hakikat                              Hakekat



Jenis-Jenis Kata dan Contohnya

Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di  dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini.
1.  Kata kerja (verba)
2.  Kata sifat (adjektiva)
3.  Kata keterangan (adverbia)
4.  Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
5.  Kelompok kata tugas ialah :
Kata Sandang (artikel)
Kata Depan (preposisi)
Kata Hubung (konjungsi)
Partikel
Kata Seru (interjeksi)

1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Ciri kata kerja:
1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
    Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang
2. Dapat diingkari dengan kata tidak
    Contoh: tidak makan, tidak tidur.
3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS
    Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat.
Macam-macam kata kerja (verba):
a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
b. Verba turunan, terdiri atas:
1. Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
2. Verba bereduplikasi:
Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
c. Verba berproses gabung:
Contoh:  bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.
d. Verba majemuk :
Contoh:  cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
e. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh :  -  Saya menulis surat.
                                 S         P           O
                -   Adik membeli balon.
                                    S           P          O
f. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)
Contoh :   -  Mereka duduk di taman.    
                                    S           P               K
                             -  Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.
                                     S                       P                    K
                             -   Adik sedang mandi.
                                    S               P

2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Ciri-ciri kata sifat:
1. Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling
            Contoh:  lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
2. Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali
            Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit sekali.
3. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.
Macam-macam adjektiva:
a.  Ajektiva dasar, seperti  adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.
b. Adjektiva turunan terdiri atas:
1. adjektiva berafiks
            contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.
 2. adjektiva bereduplikasi
            contoh:  muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.
3. adjektiva berafiks –i, -wi, -iah
contoh:  abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.
 Adjektiva deverbalisasi, misalnya:  melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.
 Adjektiva denominalisasi, misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa.
 Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.
 Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.
 Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.
 Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan, tinggi hati.
Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya :alangkah gagahnya, bukan main kuatnya, Maha kuasa.3. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan
pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

3. Kata Keterangan (Adverbia)
 Macam-macam adverbia:
Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
b.  Adverbia turunan terbagi atas:
1.  Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.
2.  Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
3.  Adverbia  yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya,
     sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4.  Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)
a.  Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda:
1. Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
2. Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
Macam-macam nomina:
Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
Nomina dari   proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong, anjuran, simpulan, pengumuman, pemberontakan.
Nominalisasi dengan  si dan  sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi.
Nominalisasi dengan  yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.
b. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.  Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.
Macam-macam pronomina:
      Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1)  pronominal persona, (2)  pronomina penunjuk  (3)  pronomina penanya.

1. Pronomina Persona
Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau.
Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu.
Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang) misalnya:
Pronomina persona I (kata ganti orang I) : saya, aku (tunggal),
dan kami, kita (jamak)
Pronomina persona II (kata ganti orang II) : kamu, engkau, Anda (tunggal), dan kalian, Anda sekalian (jamak)
Pronomina persona III (kata ganti orang III) : ia, dia, beliau (tunggal), dan mereka (jamak)
Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu, misalnya : sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan masing-masing sendiri.
2. Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.
Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu.
Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana.
Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.
Pronomina Penanya :
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan.Contoh:  siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
c. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:
Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau struktur
Misalnya:  pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
 Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi, misalnya :  ketiga (ke + Num),
 ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-ratus, dan bertahun-tahun (ber- + Num)

5.  Kelompok Kata Tugas
Kata tugas terdiri atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda.
Macam-macam artikel:
a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.
c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar
     kehormatan),  Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra
     lama)
b. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).
Macam-macam preposisi:
a). Preposisi dasar, misalnya:  di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas:
(a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.
(b). gabungan  preposisi + preposisi +  non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari
       tengah-tengah kerumunan.
(c). gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke
       jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.
(d).  Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang,
      seputar.
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang  berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Macam-macam konjungsi:
Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
Konjungsi pilihan, misalnya: atau
Konjungsi perlawanan, misalnya:  tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
Konjungsi perluasan, misalnya: yang
Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
d. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.
Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).
Macam-macam partikel:
a).  kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
b).  kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!
c).  deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.
d).  lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!
e).  dong, misalnya: Bagi dong kuenya.
f).  kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.
g).  pun, misalnya:  Membaca pun ia tak bisa.
h).  toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.


sumber http://deden-arpega.blogspot.com/2013/09/jenis-jenis-kata-dalam-bahasa-indonesia.html

Read More...
gravatar

Tugas 1 Bahasa indonesia

Peranan dan Fungsi Bahasa


Apa itu bahasa? Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa juga dijabarkan oleh beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana yang menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasu oleh kelompok manusia. Lalu Finoechiaro yang menyatakan bahwa bahasa adalah simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
Apasih fungsi bahasa itu?
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi manusia, sarana penyampaian informasi, mengutarakan pikiran, perasaan maupun gagasan, bahasa juga memiliki beberapa fungsi lainnya seperti :
-Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.

-Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.

-Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.

-Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).

-Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak dapat tumbuh dan berkembang

Apakah bahasa dapat mempengaruhi prilaku manusia?

Menurut saya adalah bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia karena bahasa yang dikeluarkan dari mulut seseorang maka akan mencerminkan sifat dan perilaku orang tersebut contoh nya *maaf sebelum nya* misal bahasa yang dikeluarkan oleh bos dengan orang preman pasar berbeda, oleh karena itu bahasa yang kita gunakan sangat lah mencerminkan sifat dan perilaku kita ..




Ragam dan Laras Bahasa


Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.


Pengertian Laras Bahasa

Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.

Contoh Ragam+Laras dilingkungan sekitar

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.

Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.


sumber : http://rohimzoom.blogspot.com/2013/12/ragam-dan-laras-bahasa.html
http://rzkmn.blogspot.com/2013/09/ragam-dan-laras-bahasa.html

Read More...
gravatar

Global Positioning System

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. 

Sebagai penduduk suatu negara, kita harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita maupun di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh negara lain. Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global Positioning System. Dalam makalah ini kami membahas mengenai apa itu GPS dan apa manfaat GPS bagi kehidupan kita.


Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi. 

Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.


GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging). 

Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.


lebih lengkapnya:
Makalah GPS

Presentasi GPS

Read More...
gravatar

Proposal Manajemen Proyek dan Resiko



PROPOSAL PROYEK
SISTEM PEMBAYARAN JALAN TOL OTOMATIS MENGGUNAKAN
KARTU PRABAYAR

MATA KULIAH
MANAJEMEN PROYEK & RESIKO




Disusun Oleh :

Achmad alfarisi (20112065/2KB04)



UNIVERSITAS GUNADARMA








KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga dapat penulis dapat menyelesaikan proposal pengajuan proyek yang berjudul “Pembelajaran Jarak Jauh Berlandaskan Paradigma Pendidikan”. Proposal ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Soft Skill  studi Program Sarjana di Universitas Gunadarma, bidang keahlian Sistem Komputer.
Dalam penyelesaian proposal pengajuan proyek  ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya kepada :
Bapak Sigit Sukmono,SE selaku dosen pembimbing dan dosen mata kuliah Soft Skill, yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan ide, saran dan kritiknya.
Berbagai pihak yang tidak dapat peulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu meringankan dan mempermudah pekerjaan penulis, baik barang maupun jasa.
Menyadari keterbatasan waktu dan kemampuan dalam penulisan, proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati. Mudah-mudahan Allah SWT akan membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang membantu. Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kemudahan akan sistem pembayaran berbasis kartu kredit di berbagai toko penjualan memang kerap dibutuhkan masyarakat Indonesia di zaman ini. Selain untuk mempercepat waktu, masyarakat juga tidak lagi repot-repot membawa uang yang jumlahnya begitu banyak. Seiring perkembangan teknologi dan masyarakat, sering kita lihat terjadinya kemacetan yang terjadi di pintu tol (jalan bebas hambatan) dikarenakan antrian pembayaran. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pembayaran yang cepat dan efisien berupa kartu kredit sehingga dapat mengurangi kemacetan. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem pembayaran kartu kredit ini akan mempercepat waktu pembayaran di gerbang tol.
Karena tarif yang dikenakan pada sistem pembayaran jalan tol saat ini tidak selalu bernilai bulat atau sederhana, tetapi masih bernilai pecahan yang juga mempersulit pembayaran jika pengguna jalan memberikan uang lebih, dan kasir pintu tol tersebut memberikan uang kembalian sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk pembayaran tersebut. Sehingga dibutuhkan sistem pembayaran yang mudah dan juga guna mempersingkat waktu pembayaran. Dan inovasi yang baru ini adalah sistem pembayaran jalan tol berupa kartu prabayar.
Sebagai contoh pada gerbang tol Jl.TB.Simatupang dikenakan biaya masuk Rp.3500, nominal tersebut menyulitkan pembayaran karena dibutuhkan pecahan Rp.500 untuk pembayaran maupun kembalian, sehingga waktu untuk pembayaran gerbang tol tersebut menjadi agak lama.
Berdasarkan hal tersebut maka dimungkinkan untuk membuat suatu pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan mesin otomatis yang dapat mendeteksi kartu prabayar tersebut.



1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam perancangan ini adalah bagaimana merancang dan merealisasikan pembuatan suatu sistem pembayaran jalan tol dengan menggunakan kartu prabayar khusus sehingga dapat mempersingkat waktu pembayaran dan mengurangi kemacetan.

1.3  Tujuan Proyek
Adapun tujuan yang dicapai adalah membuat suatu sistem pembayaran dengan menggunakan kartu kredit yang efisien dan murah.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka
Kartu prabayar layaknya kartu debit dan kredit, kartu prabayar memungkinkan kita untuk melakukan pembelian tanpa uang tunai atau cek. Tidak seperti kartu kredit, Kita tidak dapat berhutang dengan kartu prabayar, dan tidak seperti kartu debit, kartu prabayar tidak terkait dengan rekening bank. Kartu prabayar memiliki saldo nol sampai Anda menambah uang ke dalamnya. Pada saat kita melakukan pembelian dengan kartu prabayar, jumlah pembayaran akan dikurangin dari saldo yang tersedia di kartu tersebut. Pada saat saldo mencapai angka nol, kartu tersebut kosong. Kartu kemudian dapat dibuang, kecuali kartu tersebut dapat diisi ulang, dimana Anda dapat menambahkan dana dan melanjutkan penggunaan kartu tersebut.
 Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan) adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tariff didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika Anda memasuki suatu jalan layang. Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway atau expressway (free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang memerlukan bayaran yang  dinamakan tollway atau tollroad. Dengan menggunakan kartu prabayar mungkin akan menjadi lebih mudah untuk sistem pembayaran jalan tol tersebut.


2.2  Luaran Yang Diharapkan
       Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah :
·         Masyarakat mendapatkan rasa nyaman dan waktu yang lebih efisien ketika memasuki dan membayar di pintu tol.
·         Terciptanya suatu sistem pembayaran yang mudah dan murah.

2.3 Kegunaan
       Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah :
·         Memperkenalkan masyarakat kepada kemajuan teknologi dalam bidang sistem pembayaran.
·         Dapat meminimalisir kemacetan.
·         Mempermudah sistem pembayaran.
·         Mempersingkat waktu pembayaran.

2.4 Metode Pelaksanaan
Pembuatan alat direncanakan melalui  tahap :
·         Perancangan alat yang digunakan seperti mensinkornisasikan sensor kartu dengan kartu prabayar
·         Perangkaian alat sensor kartu dan palang pintu otomatis
·         Pengujian alat yang telah dirangkai





2.5 Jadwal Kegiatan

NO
KEGIATAN
BULAN
A.
PERSIAPAN
I
II
III
IV
1.
Penetapan Rencana Kerja
a
2.
Persiapan Bahan
a
a
3.
Persiapan alat
a
a
B.
PELAKSANAAN
1.
Pengujian Fungsi Alat
a
a
2.
Perangkaian Alat
a
a
a
3.
Design Device
a
a
a
4.
Perancangan Sensor Kartu
a
a
5.
Pengujian Alat
a
a
C.
PENYUSUNAN LAPORAN
1.
Analisis Data
a
a
2.
Menyusun Draft Laporan
a
a
3.
Perbaikan Laporan
a
a


2.6 Rancangan Biaya

1.       Rekaptulisasi Biaya

NO.
Jenis Pengeluaran
Biaya Seluruhnya
1.
Anggaran alat
Rp. 1.045.440.000
2.
Anggaran perjalanan
Rp. 1.350.000
3.
Anggaran lain-lain
Rp. 61.450.000
JUMLAH
Rp. 1.108.240.000





2.     Anggaran Alat
No.
Nama Alat
Kegunaan Alat
Harga Satuan
Harga Seluruhnya
1.
90 Sensor Nominal
Mendeteksi nominal uang pada kartu
Rp.526.000
Rp.47.340.000
2.
90 Palang pintu otomatis
Membuka pintu secara otomatis jika telah di verifikasi nominal angka
Rp.5.910.000
Rp.531.900.000
3.
90 Alat Pengecekan kartu
Menyimpan kartu untuk di deteksi sementara
Rp.5.180.000
Rp.466.200.000
TOTAL
Rp.1.045.440.000











     3.Anggaran Perjalanan

No
Tujuan
Keperluan
Biaya Satuan
Biaya Seluruhnya
1.
Transportasi local
Bahan penelitian
Rp.700.000
Rp.700.000
2.
Tanggerang
Bahan penelitian
Rp.650.000
Rp.650.000
TOTAL
Rp.1.350.000


4.   Lain-lain.


No
Jenis Pengeluaran
Biaya Seluruhnya
1.
Dokumentasi
Rp.200.000
2.
Sewa Pekerja
Rp.60.000.000
3.
Biaya tak terduga
Rp.1.250.000
TOTAL
Rp.61.450.000







BAB III
PENUTUP

Besar harapan penulis agar Bapak/Ibu dapat menerima proposal ini agar penulis dapat melaksanakan pembuatan proyek PEMBAYARAN JALAN TOL OTOMATIS MENGGUNAKAN KARTU PRABAYARAN
Adapun hal-hal yang dapat meningkatkan sistem akademik di Perguruan Tinggi adalah sistem pembelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa di manapun dan kapanpun dengan mudah, hanya dengan terhubung dengan internet.
Akses ini dapat menguntungkan dari ke dua belah pihak yaitu dari institusi dan mahasiswa yang sedang memuntut ilmu .
Semoga proyek ini mendapatkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak yang terkait, agar proyek ini dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa halangan yang berarti. Semoga Allah mempermudah dan memperlancar jalannya proyek ini “Amin”. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu penulis ucapkan terimakasih.


Read More...

Postingan Populer