gravatar

Tugas 3 Bahasa Indonesia

A. ALINEA

1. Pengertian Alinea

     Alinea adalah  kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang merupakan hasil dari sebuah gagasan. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal alinea.
     Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
2. Macam-macam Alinea

2.1 Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya

a) Paragraf Deduktif

Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraph

b) Paragraf Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif

c) Paragraf Deduktif-Induktif

Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif- induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

d) Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

2.2 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

           a. Paragraf Persuasif       : Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi                                                           atau mengajak pembaca
b. Paragraf argumentasi : Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan                                                              yang mendukung
c. Paragraf naratif           : Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk                                                                 data atau cerita
d. Paragraf deskritif        : Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan                                                             bahasa
e. Paragraf eksposisi        : Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan                                                                          kejadian tertentu.

2.3 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

a) Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah       karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk :

1. Menghantar pokok pembicaraan
2. Menarik minat pembaca
3. Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan

b) Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan         dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk :
1. Mengemukakan inti persoalan
2. Memberikan ilustrasi
3. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4. Meringkas paragraf sebelumnya
5. Mempersiapkan dasar bagi simpulan.

c) Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering               merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Penyajian harus memperhatikan hal       sebagai berikut :
1. Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti                                  seluruh uraian
3. Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan                                        kesan yang medalam bagi pembacanya

3. Syarat-syarat Pembentukan Alinea

3.1 Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

3.2 Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

B. PERKEMBANGAN ALINEA

Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kearah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.

1. Metode Pengembangan Pembentuk Alinea

a) Metode Definisi

Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.

b) Metode Proses

Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

c) Metode Contoh

Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

d) Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

e) Metode Perbandingan

Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

 C. IDE POKOK SUATU ALINEA

Menanam Padi

Keluarga Pak Wiryo adalah keluarga yang rukun. Mereka saling
membantu dalam bekerja. Hari ini keluarga Pak Wiryo pergi ke sawah.
Mereka akan menanam padi. Pak Wiryo dibantu Bu Wiryo dan kedua
anaknya, yaitu Lina dan Teguh.

Pak Wiryo dan Bu Wiryo menyiapkan benih yang akan ditanam.
Mereka mencabuti benih yang telah disemaikan. Agar akarnya tidak putus
mereka mencabuti dengan hati-hati. Benih yang sudah dicabuti dibawa
Teguh ke petak sawah yang akan ditanami. Setiap petak mendapat
sejumlah tumpukan benih.

Setelah selesai mencabuti benih, Pak Wiryo dan Bu Wiryo menanam
benih tersebut. Teguh juga tidak mau ketinggalan. Mereka menanam benih
dengan cekatan. Sambil berjalan mundur benih itu ditanamkan. Walaupun
cuaca agak panas, mereka tetap bersemangat menanam benih.
Sementara itu, Lina menyiapkan minuman dan makanan kecil di gubuk.

Pukul 11.00 semua beristirahat di gubuk. Lina segera melayani bapak,
ibu, dan kakaknya. Mereka makan dengan lahap karena mereka terlihat
sangat letih. Lina juga ikut makan. Dalam sekejap, hidangan yang
disediakan Lina habis. Setelah selesai makan mereka beristirahat
sebentar, kemudian kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Pak
Wiryo, Bu Wiryo, dan Teguh kembali menanam benih padi sedangkan
Lina membersihkan peralatan makan.

Pukul 13.30 mereka selesai menanam benih. Setelah berkemas dan
membersihkan diri, mereka segera pulang. Teguh dan Lina sangat senang
bisa membantu pekerjaan orang tuanya. Pak Wiryo dan Bu Wiryo pun
bangga terhadap anak-anaknya.

Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan adalah ‘keluarga Pak Wiryo ingin menanam padi’.

Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan adalah ‘Pak Waryo dan Bu Waryo menyiapkan benih yag akan ditanam’.

Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan adalah ‘Keluarga Pak Wayo menanam benih padi’.

Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan adalah ‘Keluarga Pak Waryo beristirahat dan makan siang’.

Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan adalah ‘Keluarga Pak Waryo pulang ke rumah’.

Sumber :

http://mbaisus.blogspot.com

https://disclamaboy.wordpress.com

Postingan Populer